Kanker usus besar

Kanker Kolorektal adalah kanker No. 1 di Singapura

Kanker kolorektal adalah kanker usus besar dan dapat bermanifestasi diam-diam selama 5 sampai 10 tahun.

Kanker kolorektal di Singapura adalah kanker paling umum pada pria dan kanker paling umum kedua pada wanita.

Kanker kolorektal atau usus besar terjadi ketika sel-sel di usus besar atau rektum bermutasi dan membentuk polip. Jika tidak diobati, polip dapat berubah menjadi kanker, bermetastasis dan menyebar ke bagian lain dari tubuh.

Untuk mendeteksi kanker kolorektal pada tahap awal ketika paling dapat diobati, tes skrining seperti kolonoskopi harus dilakukan secara teratur.

Bagaimana Kanker Kolorektal Dideteksi?

Metode skrining yang ideal adalah melalui kolonoskopi, prosedur khusus di mana tabung tipis dan fleksibel dengan kamera dimasukkan melalui anus dan melalui rektum ke dalam usus besar.

Selama proses ini, kami akan mencari polip – pertumbuhan abnormal pada lapisan usus besar. Polip ini dapat tumbuh dan berkembang tanpa gejala yang jelas. Polip yang terdeteksi selama kolonoskopi akan diangkat di tempat dan diuji keberadaannya untuk mengetahui adanya kanker.

Lebih lanjut tentang kolonoskopi

Bagaimana Kanker Usus Besar Diobati?

Pembedahan kolorektal digunakan untuk mengangkat bagian usus besar yang terkena (baik sebagian atau seluruhnya) untuk mengekang penyebaran penyakit, dan merupakan satu-satunya pengobatan yang dapat memberikan penyembuhan pasti untuk kanker usus besar. Meskipun ada pilihan perawatan lain seperti kemoterapi, ini paling baik digunakan sebagai perawatan pendukung dan bukan sebagai perawatan mandiri.

Pengobatan kanker usus besar tergantung pada stadium dan tingkat keparahan penyakit. Sebagai spesialis di bidang endoskopi, Dr Dennis Koh dan Dr Sharon Koh akan memutuskan metode yang tepat untuk mengobati kanker paling efektif dengan risiko dan waktu henti yang minimal. Teknik bedah kanker usus besar yang sudah mapan meliputi bedah terbuka, bedah laparoskopi, bedah port tunggal, dan bedah robotik.